Warning: session_start(): open(/home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions/sess_e5598f67596c040566f6513f71f1b53b, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Taliban Larang Perempuan Bersuara Keras-Nyanyi di Depan Umum - Merdekamedia

Taliban Larang Perempuan Bersuara Keras-Nyanyi di Depan Umum

3 months ago 36
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah Taliban di Afghanistan mengeluarkan aturan baru yang melarang kaum perempuan bersuara keras dan bernyanyi di depan umum.

Undang-Undang (UU) tersebut dikeluarkan pada hari Rabu lalu setelah disetujui oleh pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, kata seorang juru bicara pemerintah. Aturan baru tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari seperti transportasi umum, musik, bercukur, dan perayaan.

Dilansir Associated Press dan CNN, Sabtu (24/8/2024), di antara aturan-aturan baru tersebut, Pasal 13 berkaitan dengan perempuan. Pasal tersebut menyatakan bahwa perempuan wajib menutupi tubuhnya setiap saat di depan umum dan penutup wajah sangat penting untuk menghindari godaan dan menggoda orang lain. Pakaian tidak boleh tipis, ketat, atau pendek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan juga diwajibkan untuk menutupi diri mereka di depan laki-laki dan perempuan non-Muslim. Suara perempuan dianggap intim sehingga tidak boleh terdengar bernyanyi atau membaca dengan suara keras di depan umum. Kaum perempuan dilarang memandang pria yang tidak memiliki hubungan darah atau pernikahan dengan mereka, begitu pula sebaliknya.

"Insya Allah kami jamin bahwa hukum Islam ini akan sangat membantu dalam mempromosikan kebajikan dan menghapuskan keburukan," kata pejabat pemerintah, Maulvi Abdul Ghafar Farooq pada hari Kamis waktu setempat, tentang aturan baru tersebut.

Dokumen setebal 114 halaman dan 35 pasal yang dilihat oleh The Associated Press merupakan deklarasi formal pertama tentang hukum kejahatan dan keburukan di Afghanistan, sejak Taliban merebut kekuasaan pada tahun 2021.

Read Entire Article