Warning: session_start(): open(/home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions/sess_4d1737e13e0cdc069dde16ba6ff6d822, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Hizbullah-Israel Memanas, Inggris Imbau Warganya Tinggalkan Lebanon! - Merdekamedia

Hizbullah-Israel Memanas, Inggris Imbau Warganya Tinggalkan Lebanon!

4 months ago 47
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah Inggris mengimbau warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut. Imbauan ini disampaikan seiring para diplomat berupaya untuk mengendalikan eskalasi antara Israel dan Hizbullah.

"Kami menyarankan warga negara Inggris untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut. Ini adalah situasi yang bergerak cepat," tulis Menteri Luar Negeri David Lammy dalam postingan di X, dilansir kantor berita AFP, Selasa (30/7/2024).

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin berjanji untuk memberikan tanggapan "keras" terhadap serangan mematikan yang menewaskan 12 anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjungan ke lokasi serangan roket mematikan di kota Majdal Shams tersebut, Netanyahu mengatakan: "Negara Israel tidak akan, dan tidak dapat, membiarkan ini berlalu begitu saja. Respons kita akan datang dan akan keras."

Pemerintah Israel dan Amerika Serikat menyalahkan serangan itu pada gerakan Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran. Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari dengan pasukan Israel sejak perang di Gaza antara militan Hamas dan Israel dimulai pada awal Oktober lalu. Kelompok Hizbullah membantah terlibat dalam serangan di Dataran Tinggi Golan tersebut.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan serangkaian aktivitas diplomatik telah berupaya untuk mengendalikan kemungkinan respons Israel.

Read Entire Article