Warning: session_start(): open(/home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions/sess_9e7f96eb893068a645c7896e29de3475, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Gempar Potensi Gempa Besar, Jepang Imbau Warga Tidak Panic Buying! - Merdekamedia

Gempar Potensi Gempa Besar, Jepang Imbau Warga Tidak Panic Buying!

4 months ago 54
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Otoritas di Jepang menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying alias menimbun barang karena cemas akan kemungkinan gempa besar, telah memicu lonjakan permintaan kebutuhan sehari-hari dan perlengkapan bencana pada hari Sabtu (10/8).

Sebelumnya, badan cuaca Jepang mengatakan gempa bumi besar lebih mungkin terjadi setelah guncangan gempa dengan Magnitudo (M) 7,1 di Jepang selatan pada hari Kamis lalu, yang menyebabkan 14 orang terluka.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/8/2024), di sebuah supermarket di Tokyo, ibu kota Jepang pada hari Sabtu, sebuah tulisan dipasang untuk meminta maaf kepada pelanggan atas kekurangan produk tertentu yang dikaitkan dengan "laporan media terkait gempa".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi pembatasan penjualan sedang diberlakukan", demikian bunyi tulisan tersebut, seraya menambahkan air minum kemasan sudah dijatah karena pengadaan yang "tidak stabil".

Pada Sabtu pagi, situs web raksasa e-commerce Jepang, Rakuten menunjukkan toilet portabel, makanan kaleng, dan air minum dalam kemasan berada di puncak daftar barang yang paling dicari.

Menurut laporan media lokal, beberapa pengecer di wilayah sepanjang garis pantai Pasifik juga melaporkan tingginya permintaan barang-barang terkait bencana.

Sebelumnya, para ilmuwan gempa di Jepang memperingatkan kemungkinan datangnya gempa dahsyat atau "megaquake", setelah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 yang mengguncang negara itu pada Kamis (8/8) memicu delapan korban luka.

Read Entire Article