Warning: session_start(): open(/home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions/sess_b703de45bd933838fde5dc47489f56de, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Gagal Cegah Serangan Hamas, Komandan Intelijen Elite Israel Mundur - Merdekamedia

Gagal Cegah Serangan Hamas, Komandan Intelijen Elite Israel Mundur

3 months ago 39
ARTICLE AD BOX

Tel Aviv -

Militer Israel mengumumkan pengunduran diri kepala unit intelijen elite, Brigadir Jenderal Yossi Sariel, dari jabatannya karena kegagalan mencegah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil.

"Komandan Unit 8200, (Brigadir Jenderal) Yossi Sariel, telah memberitahu komandan-komandannya dan bawahannya tentang niatnya untuk mengakhiri jabatannya," sebut militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (13/9/2024).

"Perwira tersebut akan menyelesaikan perannya dalam waktu dekat," imbuh militer Israel, tanpa menyebut tanggal pasti pengunduran diri Sariel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unit 8200 yang merupakan unit intelijen elite pada militer Israel, dikenal bergengsi dan penuh kerahasiaan dalam tugasnya memecahkan kode dan menganalisis penyadapan dan sinyal intelijen lainnya.

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengejutkan Israel, Direktorat Intelijen Militer Tel Aviv dilanda krisis yang menyebabkan komandan tertingginya, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengumumkan pengunduran dirinya pada April lalu.

Militer Israel pada saat itu mengatakan bahwa Haliva telah meminta untuk diberhentikan dari tugasnya karena kegagalan direktorat yang dipimpinnya dalam mencegah serangan Hamas tahun lalu.

Media-media Israel, pada Kamis (12/9), mempublikasikan salinan surat pengunduran diri Sariel yang di dalamnya berisi permintaan "pengampunan" karena "tidak memenuhi misi yang dipercayakan kepada kami" pada 7 Oktober 2023.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article