Warning: session_start(): open(/home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions/sess_930add84879eedc1c7e3a96251750eaa, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/merdekamedia/public_html/src/var/sessions) in /home/merdekamedia/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Balon Sampah Korut Picu Kebakaran Atap Gedung di Korsel - Merdekamedia

Balon Sampah Korut Picu Kebakaran Atap Gedung di Korsel

3 months ago 36
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap sebuah gedung di Seoul, ibu kota Korea Selatan dan menyebabkan kebakaran. Insiden ini terjadi di antara ribuan balon sampah yang telah dikirim Korut ke Korsel sepanjang tahun ini, yang memicu kampanye propaganda balasan.

"Sekitar pukul 9:04 malam (1204 GMT) pada hari Minggu, kebakaran terjadi di atap sebuah gedung komersial empat lantai di distrik Barat Seoul," kata Kantor Pemadam Kebakaran Gangseo, Seoul dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/9/2024).

Api berhasil dipadamkan dalam waktu 18 menit dan 15 mobil pemadam kebakaran serta 56 personel dikerahkan, kata pemadam kebakaran, seraya menambahkan tidak ada korban jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Korea Selatan mengatakan pada Senin (16/9), Pyongyang meluncurkan sekitar 120 balon berisi sampah ke perbatasan pada Minggu malam, menyusul 50 balon sampah yang dikirim pada Sabtu lalu.

Sekitar 40 balon telah mendarat di Korea Selatan, terutama di provinsi Gyeonggi dan Seoul, kata Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS).

Kantong-kantong yang diikatkan pada balon-balon itu berisi "sebagian besar sampah kertas dan plastik", kata JCS, seraya menambahkan bahwa balon-balon itu tidak menimbulkan risiko keselamatan bagi masyarakat.

Korea Utara telah mengirim lebih dari 5.000 balon berisi sampah ke selatan sejak Mei lalu. Korut mengatakan bahwa balon-balon itu merupakan balasan atas balon-balon propaganda yang diluncurkan oleh para aktivis Korea Selatan.

Read Entire Article